August 27, 2007

Persepsi Tentang Riset dan Survey

Didalam kehidupan sehari-hari, mungkin beberapa dari kita tidak asing lagi dengan aktifitas Riset dan Survey. Namun, pada beberapa kelompok awam yang kebetulan adalah kelompok marketer sebuah perusahaan berskala menengah, saya menangkap kejanggalan tentang persepsi mereka terhadap istilah riset dan survey.

Dari definisi katanya, Riset adalah suatu aktivitas penyelidikan intelektual yang diarahkan pada usaha untuk menemukan, menginterpretasikan, dan meninjau ulang pengetahuan manusia tentang aspek yang tertentu. Sedangkan survey (atau dalam hal ini adalah statistical survey) adalah aktivitas untuk mengestimasi sesuatu (seperti : jumlah orang, persepsi atau pesan-pesan tertentu). Riset dan survey dalam hal ini adalah dua hal yang saling berkaitan.

Dari definisi riset dan survey diatas, jelas bahwa kedua aktivitas ini tidak dapat dilakukan secara asal-asalan. Dan karena ada tujuan untuk mengestimasi (di dalam pengertian survey), maka dibutuhkan proses sampling yang tepat dalam melakukan survey. Agar pengamatan yang dilakukan pada sejumlah subyek/ obyek (atau saya istilahkan dengan sampel) merupakan estimasi dari kondisi sebenarnya pada populasi.

Persepsi yang Keliru :
Sering kali terdengar seorang marketer dengan mudahnya mengatakan telah melakukan riset untuk mengetahui pendapat pelanggannya tentang suatu produk atau layanan, atau sekelompok marketer telah melakukan survey untuk membuka outlet baru di suatu lokasi. Padahal, dari pengamatan yang saya lakukan pada beberapa marketer, aktifitas yang mereka anggap suatu survey sebenarnya hanyalah bertanya, melihat, mengamati obyek/ subyek tertentu tanpa mereka memperhatikan yang mana populasinya, bagaimana mengambil sampel dari populasi dan bahkan jumlah subyek/ obyek yang diamatipun tidak mereka perhitungkan. Lalu bila suatu saat terjadi kekeliruan pengambilan keputusan, dengan mudahnya mereka berkata "Saya tidak men-survey semuanya".

Related Posts:

3 komentar:

marmotji said...

Tidak mudah juga kan bilang; belum tentu sesuatu terlihat mudah jadi gampang melakukannya kan ?

Anonymous said...

Saya kok jadi bingung ya? Survei kan bagian dari kegiatan riset khususnya pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam riset kuantitatif yang sering digunakan adalah survei dan eksperimen... Jadi riset dan survei bukan konsep yang setara, survei adalah bagian dari konsep riset.

Demikian Mbak Hermin, apa jangan-jangan saya yang kurang memahami pesan yang Mbak sampaikan dalam tulisan ini

Terima kasih. Salam Riset!

Unknown said...

survey memang adalah bagian dari riset (itu yang benar), namun riset tidak selalu harus melakukan survey. Namun di orang yang awam, kadang begitu mudahnya dia mengatakan sudah melakukan survey dan riset, padahal tidak ada metodologi riset satupun yang ia lakukan. Misal : mau survey lokasi untuk buka cabang tanpa tau pemetaan di kota tersebut (jalan-jalan, kepadatan, tingkat perekonomian, dll), sehingga samplingpun tidak dilakukan dengan benar dan alhasil yang dilakukan sebenarnya hanyalah putar-putar di jalan utama di kota tersebut... Naah, inilah kenapa tulisan ini muncul, saya coba mengingatkan definisi tentang riset dan survey itu sendiri