Setelah satu bulan memasang iklan di dua stasiun TV swasta terkemuka, penjualan dari sebuah produk susu belum meningkat secara signifikan. Sebelumnya produk susu ini melakukan promosi melalui iklan di surat kabar, radio dan display di beberapa tempat perbelanjaan. Tanpa mengabaikan pengaruh berbagai bauran pemasaran yang dilaksanakan, pengaruh pemasangan iklan produk susu di media televisi terhadap volume penjualan tentunya perlu di cermati.
Mengapa dalam jangka waktu satu bulan penjualan tidak meningkat?
Tentunya banyak faktor, bisa jadi recognation pemirsa terhadap iklan produk susu tersebut masih rendah, mungkin ada merek atau produk lain yang lebih unggul dalam menarik perhatian dan meyakinkan pemirsa, atau content dari iklan yang disampaikan masih rendah.
Pertanyaan-pertanyaan diatas tentunya perlu di jawab, dan ini dapat dijawab melalui riset. Untuk menjawab pertanyaan diatas melalui sebuah riset, misalnya : riset kuantitatif/ marketing research. Apa saja yang perlu di lakukan sebelum melakukan riset ?
- Menentukan tujuan riset
Tujuan riset adalah target yang harus dicapai. Dalam kasus diatas, tujuan riset misalnya : untuk mengetahui tingkat awareness pemirsa terhadap iklan produk susu, seberapa besar pengetahuan pemirsa terhadap produk susu yang diiklankan, perbandingan kelebihan iklan produk susu tersebut dengan merek lainnya, atau persepsi pemirsa terhadap iklan produk susu tersebut
- Mencari data pendukung
Data pendukung perlu dicari untuk mendapatkan pengetahuan tentang produk susu yang beredar saat ini. Data sekunder bisa diperoleh melalui internet, majalah, dll
- Pra Survey (Kuantitatif maupun Kualitatif)
Setelah data pendukung diperoleh, pra survey dapat dilakukan untuk menentukan variabel-variabel yang ingin diperoleh.
- Menyusun model hipotesa
Bersamaan dengan pencarian data pendukung dan pra survey serta penyusunan variabel, dapat dilakukan penyusunan model hipotesa agar survey yang akan dilakukan dapat menjawab tujuan riset
- Penyusunan Kuesioner dan skala pengukuran
Skala pengukuran dipilih dan disesuaikan dengan tujuannya, misalnya mau mencari urutan, memilih, membandingkan atau eksplorasi.
Pada saat penyusunan kuesioner, periset juga dianjurkan untuk mempertimbangkan cara yang dipilih dalam melakukan survey (misalnya : wawancara langsung, lewat telepon, dll).
Saat penyusunan kuesioner perlu dipertimbangkan beberapa hal :
- Sedapat mungkin kuesioner ringkas dan tidak berbelit
- Pilih huruf yang standart dan mudah dibaca (ukuran tidak terlalu kecil)
- Berikan space yang sesuai untuk menjawab
- Desain Sampling
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
- Pemilihan responden / target sampling
- Metode sampling yang akan digunakan
- Sampling frame (detail cara melakukan sampling)
1 komentar:
Begini mbak hermin, perkenalkan saya IAN pekerja kreatif.
mengenai beberapa postingan mbak Hermin, disini saya melihat bahwa mbak HErmin sangat menekankan pentingnya riset pasar dan lain sebagainya sebelum meerancang bauran pemasaran terhadap sebuah produk.
saya setuju dengan pendapat mbak Hermin bahwa kita perrlu melakukan riset terlebih dahulu sebelum melakukan bauran pemasaran.
namun disini saya heran apakah yakin dengan sebuah riset yang benar dan teliti sebuah produk akan berhasil dilaunching dan diterima di khalayak luas. BAnyak pula produk2 yang telah diriset secara rinci namun ditolak mentah2 oleh masyarakat ato tidak berhasil di masyarakat.
itu dapat kita tinjau dari produk, place, price dan promotionnya.
Jika kita umpamakan secara produk sudah diriset di masyarakat dan mendapat sambutan yang bagus oleh masyarakat, dari segi pricing okey dan jalur distribusinya bagus. Namun tidak pernah beriklan apakah masyarakat akan mengenal produk tersebut?
begitu juga sebaliknya produk bagus harga okey iklan dah gencar namun dipasaran ga ada gmn orang mo beli produk tersebut?
banyak hal yang mempengaruhi sebuah bauran pemasaran dan tidak hanya sebatas dari riset pasar saja.
Sekian maap ya mbak Hermin klo omongan saya ada yang kurang mengena di hati mbak.
Salam Kenal.
IAN pekerja Kreatif
Post a Comment