August 15, 2008

Jaminan Validitas Riset Pasar


Apa persepsi anda ketika mendengar kata Riset Pasar? Gampang? Mudah? Mahal? Menjanjikan? Menyenangkan? Menantang? Ya, semuanya tergantung siapa anda saat ini, mahasiswa, staf riset di sebuah perusahaan consumen goods, staf riset di sebuah perusahaan konsultan riset pasar, manajer riset yang dibelakang meja atau hanya sekedar pengajar dan penulis buku riset.

Nampaknya banyak juga yang bilang "Mudah" dan "Menjanjikan". Ya disekitar saja, begitu mudahnya seseorang yang baru lulus menerima tender riset dan malakukan riset walaupun hanya dengan statistik deskriptif, seorang mantan surveyor (tanpa bekal pengetahuan riset yang cukup selain teknik wawancara) begitu antusiasnya menawarkan jasa riset ke beberapa perusahaan dan menyatakan bahwa mereka telah berpengalaman cukup lama, seseorang hanya karena loyalitas pada perusahaan tanpa dibekali dengan kompetensi yang cukup mengenai analisa data dan riset pemasaran bisa dengan mudah menjadi manajer riset. Wow.

Tapi bagaimana saat kita bicara mengenai validitas? Siapa diantara mereka yang mampu menjamin validitas dari riset yang mereka lakukan? Dan sampai pada angka berapa validitas itu mampu dipenuhi? Kalau sudah begini, riset pasar jadi terasa sulit. Yah, kalau cuman butuh 70% validitas, lebih baik lupakan saja melakukan riset pasar. Kesalahan 30% sudah bisa menimbulkan kesalahan pengambilan keputusan dan sia-sia saja biaya dikeluarkan untuk sebuah riset.

Akhirnya, orang-orang praktis (yaitu orang-orang yang MaMik = MAlas MIKir) akan bilang, aaahhh... percuma aja riset, dan statistik tidak akan pernah penting. Selanjutnya, mereka akan mengagung-agungkan apa yang disebut Intuisi. Padahal intuisi itu dilatih karena sinergi antara pengalaman, data,fakta dan informasi. Karena intuisi bukanlah insting seperti yang dimiliki oleh hewan.

Bagaimanapun, validitas dari melakukan riset merupakan hal yang sangat dibutuhkan. Tiada guna riset dilakukan jika tak mampu menjaga validitasnya.

Lalu, apa sih kunci utama terjaganya validitas ?
Bagi saya beberapa hal ini, secara berurutan menentukan seberapa besarkah validitas riset pasar akan terjaga :

- Strategi sampling
Baik cara menghitung sampel, metode yang dipilih, penentuan sampling frame dan cara pengambilan sampel sangat menentukan, apakah sampel yang anda peroleh nanti benar-benar representatif dan random.

- Pemilihan Variabel dan penyusunan pertanyaan dalam kuesioner

Keterkaitan antar variabel dan penyusunannya dalam kuesioner akan mempengaruhi persepsi dan jawaban interviewer serta responden.

- Tata Cara Wawancara

Sikap interviewer dan kondisi saat wawancara juga mempengaruhi kepercayaan responden dan apa yang dikatakannya.

- Tabulasi dan pengelolaan data

Walaupun kecil dan seoptimal mungkin dapat diminimalisasi dengan pemrograman database, namun adanya kesalahan pada tahap akhir ini juga sering terjadi. Apalagi yang mentabulasi di excel dengan beberapa orang.

Related Posts:

0 komentar: