June 24, 2010

Penggunaan Data Sekunder

Dalam implementasi waktu merancang riset, orang statistik mungkin diminta untuk mengumpulkan dan/atau meneliti data dan melaporkan hasilnya.


Kepemilikan data, hak-hak atas data dan penjelasannya adalah beberapa pertanyaan di mana masih menyisakan perdebatan panjang yang menghasilkan jawaban yang tidak pasti, sebab mereka menjadi sangat bergantung pada keadaan individu berdasar fakta mereka.


Jika klien mengumpulkan data itu, kepemilikan dengan jelas kepunyaan mereka. Namun, perlukah orang statistik berharap kepemilikan dari data yang dikumpulkan selagi di klien dipekerjakan suatu aktifitas lainnya berdasarkan pesanannya (client-owned)?

Nampaknya situasi condong kepada klien sebagai pemilik yang legal, tetapi ini adalah tak merupakan hasil yang dapat disimpulkan. Jika telah disetujui dengan cara kontrak perjanjian bahwa klien memiliki data tersebut, apakah orang statistik harus berhutang/membayar suatu hak-milik untuk penggunaan data itu bagi kepentingan penerbitannya?

Jika orang statistik diijinkan untuk menggunakan data dengan cara ini, ada suatu kewajiban untuk menyembunyikan identitas perusahaan/kelompok tertentu dan klien untuk melindungi keadaan tanpa nama hak-hak untuk mereka sesuai hak-hak penggunaan yang terbatas.

Sehingga klien harus diberitahu, diharapkan penggunaan dari data dan disediakan bersama dengan suatu copy dari akhir artikel yang ditulis. Hal ini untuk menghapuskan keraguan , suatu kontrak antara klien dan orang statistik pasti akan memperjelas masing-masing harapan masing-masing pihak akan hak yang dimiliki.

Disalin dari artikel di berbagi.net

0 komentar: