Trend Lirik dan Perilaku

Iseng-iseng pagi ini sambil bikin analisis ganti chanel radio, pokoknya cuman mau denger musik yang acak jenisnya (selain dangdut tentunya, karena setiap denger suara gendangnya selalu bikin pusing). Di Surabaya ada M-Radio, akhirnya saya coba geser ke station itu.

Awalnya sih asik-asik aja ndengerin radio ini, alunan lagu Ada Band, Jikustik, Tangga dan beberapa yang lain. Waktu beranjak, sekitar jam 9 sampai 10 pagi alunan lagunya mulai berbeda, banyak hentakan....hmmm..ABG banget di pendengaran saya. Eits..., saya coba dengerin liriknya...

Jadi mengingat sesuatu, akhirnya coba saya bandingkan dengan issue infotainment, sinetron dan trend ABG saat ini. Ya, karena lirik lagu yang saya denger ini jauh berbeda dengan lirik lagu ABG pada tahun-tahun sebelumnya. Dari analisa sesaat saya, bisa jadi ini adalah trend perilaku.

Kenapa ada dugaan ini?
Coba perhatikan artis penyanyi/ band ini berikut lagu-lagu barunya yang ternyata masuk dalam tangga 20 besar HITS tervavorit :

Maia Estianty : Emang Gwe Pikirin, Ingat Kamu.
Intan Nuraini : Gubrak
Dewiq ft Ipank : Bete
Cinta Laura : Oh Baby, You Say Aku, Becek Ngak Ada Ojek
Agnes Monica : Godai Aku Lagi
New Eta : Sumpah
Mass Romantic : Narsis

Kalau ga ingat liriknya, perhatikan judul yang diusungnya... beda jauh bukan dengan beberapa tahun yang lalu, dimana judul lagu itu adalah kata-kata yang indah bagai judul sajak atau puisi, atau setidaknya bernuansa "cantik".

Yang sekarang, lagu-lagunya pun seperti perbincangan antar teman atau omelan seseorang (kalau menurut pendengaran saya). Trend anak muda? Ya, pada kenyataannya deretan lagu ini masuk dalam Hits Top 20. Lepas dari figur artis penyanyinya. Lihat saja Intan Nuraini yang selama ini dikenal sebagai pesinetron yang kalem, toh dia ternyata tampil beda di lagu GUBRAK. Sayangnya saya tidak punya ingatan yang cukup tentang judul sinetron, karena tidak hobi untuk menyimak yang satu ini kecuali hanya saat iseng ganti chanel TV. Tapi, sejauh pengamatan sekilas saya, perubahan pada industri musik juga terjadi pada "baju" sinetron Indonesia.

Kenapa berubah ? Tuntutan pasar ?
Mungkin pasar tidak menuntut, seperti halnya produk barang sabun, makanan, dll. Tapi mau tidak mau industri musik yang harus mendekati gaya hidup anak muda perkotaan sekarang ini dengan perilakunya yang simpel, praktis, tidak ingin terlalu banyak mikir (karena di sekolah sudah merasa terlalu banyak tuntutan) dan cukup lugas dalam gaya komunikasi.

Inilah contoh dari analisa perilaku yang berhasil diterjemahkan dalam desain produk (baik pada inti produk maupun kemasannya saja). Industri musik, entertainment, fashion merupakan tiga industri yang cepat sekali merubah produk yang didasari dari perilaku pasar. Trik ini pun masih dirasa ampuh untuk mendekati pasar, meraih peluang dan popularitas atau dalam bahasa marketing Top Of Mind. Bagaimana dengan industi lain ya? Mestinya juga bisa donk!