September 8, 2008

Layak-kah diperbandingkan?

Apakah anda setuju ketika seseorang membandingkan mobil BMW dan Sepeda Mini? atau tak usah terlalu ekstrim, bagaimana jika membandingkan Sedan BMW dengan Carry ? Bukankah semuanya termasuk kategori alat transportasi, hmm... atau bukankah sedan BMW dan Carry adalah termasuk kategori mobil?


Ilustrasi perbandingan diatas adalah ilustrasi perbandingan yang sangat konyol bagi saya, namun tidak jarang terjadi. Seperti halnya membandingkan performance pemasaran dua outlet yang jelas-jelas berada pada kultur yang berbeda, membandingkan kepuasan pelanggan dari dua produk yang berbeda (transportasi pesawat terbang dan transportasi bus antar propinsi). Walaupun berada pada satu kategori besar yang sama, namun masih ada sub kategori yang tidak dapat diabaikan karena dapat memunculkan variansi yang cukup besar. Kenapa demikian, jelas karena penggunanya adalah segmen yang berbeda. Berbeda dalam kebutuhan, preferensi, persepsi, pengalaman dan tuntutan.

Sama halnya ketika akan menghitung jumlah dan ukuran sampel, seseorang yang hendak melakukan perbandingan (pada umumnya untuk tujuan merangking prestasi dan memberikan sebuah penghargaan) musti melihat dan mencermati sedetail mungkin obyek hingga diyakini ada ciri yang homogen antar obyek yang akan diperbandingkan. Kita bisa membandingkan kenyamanan bepergian dengan Batavia Air dan Lions Air bukan karena kedua obyek ini berada pada kategori transportasi, namun pada kategori merek transportasi penumpang lewat udara. Sama halnya, kita bisa membuat perbandingan kualitas pelayanan pengurusan perpanjangan STNK di SAMSAT dalam satu kota karena dalam kategori yang sama yaitu "Pelayanan Publik untuk Perpanjangan STNK", bukannya membandingkan SAMSAT dan Kantor Pos karena berada pada kategori Pelayanan Publik. Disini jelas ada perbedaan fungsi dan motivasi pelanggan berkunjung. Bagi mereka yang memiliki kendaraan, mengurus perpanjangan STNK di SAMSAT jelas adalah hal yang wajib (meskipun bisa dititipkan pada orang lain) sedangkan pelanggan yang berkunjung ke kantor pos bukan karena sesuatu yang wajib, namun hanya karena kebutuhan tidak rutin, apalagi kini telah banyak jasa pengiriman/ kurir service, sehingga kantor pos bukanlah pilihan satu-satunya.

Melakukan perbandingan untuk menilai kinerja apalagi untuk memberikan sebuah penghargaan bukan hal yang mudah. Selain memahami bahwa objek yang dibandingkan berada pada kategori yang sama dan dalam kelompok yang homogen, pemilihan variabel yang dipakai dalam perbandingan pun perlu diperhatikan. Contoh yang paling mudah adalah membandingkan CSI (Customer Satisfaction Indeks) pada kategori produk perbankan syariah maka sebelum memastikan variabel indikator kepuasan pelanggan yang akan dipakai maka perlu diuji korelasi antar variabel tersebut yang terkait langsung dengan peningkatan kepuasan pelanggan.

Selanjutnya, yang tak kalah pentingnya adalah cara pengukuran dan metode analisa data untuk mendapatkan indeks atau grade dari objek yang akan dibandingkan. Jika anda memakai pendekatan model statistik, perlu diperhatikan :
- distribusi dan skala data
- tidak semua dapat dihubungkan secara linier
- masing-masing variabel bisa jadi memiliki bobot yang berbeda
- adanya korelasi antar variabel independen mempengaruhi pemodelan yang akan digunakan

Pada dasarnya, selalu ada alasan ilmiah dan rasional sebelum perbandingan objek dilakukan, baik pada saat mengkategorikan objek, menentukan variabel, melakukan pengukuran dan memilih metode analisis.


Related Posts:

0 komentar: