Siapa bilang segala sesuatu tidak bisa diprediksi?
Beberapa tahun lalu kita ingat waktu hangat-hangatnya pemilihan umum di Indonesia dan hangat-hangatnya dibicarakan sebuah metode : "QUICK COUNT".
Awalnya, sebagian orang dengan mudah berkomentar, ah mana bisa dengan cara seperti itu memprediksi siapa yang bakal terpilih?, berapa juta penduduk Indonesia, sementara hanya berapa ribu yang disurvey ? Validkah hasilnya ?
Namun, setelah hasil QUICK COUNT dinyatakan valid dengan fakta : hasil QUICK COUNT tidak berselisih jauh dengan hasil pemungutan suara yang sebenarnya, barulah banyak yang mulai meniru, banyak yang menanti-nanti hasil QUICK COUNT lewat siaran televisi dan radio.
Ada 4 kunci utama keberhasilan prediksi :
1. Kelengkapan informasi masa lalu (trend)
Bukan hanya data untuk dibaca, namun untuk dianalisa hingga menemukan parameter-parameter yang dapat dipakai sebagai acuan dalam menentukan desain riset selanjutnya.
2. Kelengkapan informasi/ kebutuhan saat ini
Informasi & kebutuhan saat ini perlu dirinci agar, riset yang dilakukan bisa benar-benar bermanfaat.
3. Kecermatan dalam melakukan metode sampling (memilih metode dan mendesain sampling frame).
Perlu dipertimbangkan, metode sampling yang akan dipilih (probabilistik atau non probabilistik) beserta keuntungan dan kerugian masing-masing metode. Pemilihan yang tepat, akan memperoleh hasil yang valid
4. Ketrampilan dalam melakukan survey
Meliputi, sikap dan strategi dalam melakukan survey/ pengumpulan data. Seseorang tidak akan dapat memberikan jawaban yang sebenarnya jika dalam kondisi terpaksa atau suasana lingkungan yang kurang nyaman misalnya.
0 komentar:
Post a Comment