
Suara Surabaya (SS) memang bukan satu-satunya radio yang menyuguhkan konten utama news pada pendengarnya. Tapi apa yang berbeda pada radio ini? Yakni, Interaktif dan Solutif. Radio ini mampu membawa nuansa interaktif di setiap sesi acara, membuat yang nampak dan meramaikan setiap siaran bukan hanya penyiar, namun terlebih adalah pendengar. Pendengar pun tak segan-segan memberikan banyak informasi yang bermanfaat untuk disiarkan. Dan bukan asal bicara, karena selain para penyiar menerima informasi, juga mengolahnya. Dengan bantuan jejaring radio lain, para pakar dan lembaga-lembaga pemerintahan maupun layanan publik di Surabaya informasi dari para pendengar diolah dan dibahas menjadikannya sebuah solusi dan tips atas suatu permasalahan.
Diakui oleh pimpinan tertinggi SS, bahwa konsep interaksi memang bukan SS yang pertama. SS pun mencontoh pada radio lain. Dan inilah bukti, tidak selalu mencontoh sebuah ide itu buruk, bila mampu membangun dan memberikan nuansa baru pada ide tersebut. Tentunya bukan asal mencontoh sebuah ide, SS mampu menangkap adanya peluang yang tersembunyi yang tidak mampu diberikan radio lain padahal merupakan kebutuhan masyarakat Surabaya.
Aktifitas masyarakat surabaya tidak bisa dilepaskan dari radio, terutama terkait dengan hiburan dan kebutuhan informasi. Setidaknya sekitar 46% masyarakat surabaya mendengarkan radio dengan rata-rata 2 jam sehari. Waktu yang cukup lama bila dibandingkan dengan membaca koran. Kenapa? Karena mendengarkan radio pun dapat dilakukan disela-sela pekerjaan, tanpa mereka menyediakan waktu khusus, tidak sepeti hal-nya membaca koran. Walaupun pada awalnya radio dibutuhkan hanya sebagai hiburan, informasi seputar kesehatan, keluarga dan hobi sedangkan koran lebih pada informasi seputar ekonomi dan bisnis, olah raga, serta politik namun bukan suatu hal yang bodoh mengusung informasi ekonomi, bisnis, sosial dan politik pada konten siar news di radio.
SS mampu menangkap sebuah insight dari peluang ini dan berhasil memenangkannya. Selama beberapa tahun terakhir, SS memegang market share tertinggi radio di Surabaya (beberapa tahun terakhir). Dari data hasil survey yang dilakukan tim DOW, 43.3% market share telah diraih oleh SS. Dan yang membuat SS memenangkan market share ini adalah dari konten news. News yang bebas, interaktif namun solutif. Tidak bisa dipungkiri, ini merupakan kesuksesan dari mencontoh sebuah ide, melekatkan pada visi, meyakinkan dari tag line dan merealisasikannya.
Popularitas SS pun semakin naik dengan support dari para pendengarnya. Pendengar yang juga ingin berbicara dan didengar. Prestasi yang membanggakan ini musti semakin ditingkatkan jika tidak mau kalah. Jejaring memang merupakan satu kelebihan SS. Namun, pendengar kini juga merupakan aset yang musti diperhitungkan. SS bisa berkembang dan ibarat sebuah lembaga masyarakat, SS menjadi crisis centre dan SS menjadi information centre. Tentu ini sebuah prestasi lagi. Dibarengi dengan pemanfaatan teknologi, SS net diluncurkan dan radio online ada didalamnya, membuat jejaring lebih luas karena mampu diakses pendengar yang berada diluar Indonesia-pun.
Terakhir, karena kerja keraslah kesuksesan ini terwujud, dan memang harus ada investasi yang dikeluarkan untuk berkualitas seperti ini. Investasi untuk mencetak penyiar yang profesional, investasi untuk riset dan investasi untuk teknologi. Tak heran, beriklan di-SS juga jadi tidak murah, karena ada biaya yang musti dibayarkan untuk sebuah kualitas.
5 komentar:
semula banyak kalangan bahwa peran radio akan tergeser perannya sbg media informasi dan hiburan setelah muncul TV dan internet. namun, bagi sebagian kalangan tertentu, radio masih menjadi salah satu media favorit. nah, dalam kontek ini *halah sok tahu nih* peran pihak menajer dalam mengelola siaran perlu kreatif agar tdk kalah bersaing dg media yang lain.
dari radio nokim bisa tahu musik yang sedang hits sekarang or lagu band indie yang enak didengar. bahjan sejarang siaran radio bisa dinikmati melalui internet
Trims atas komentarnya...
Tanggapan thd Sdr.Sawali :
Setuju. Cuman mungkin sekaligus ditambah koordinasi antar para departemen di radio tersebut.
Tanggapan thd Sdr.Noki_Afandi :
itulah kemajuan teknologi yang membawa dampak positif. Radio tidak lagi benda berbentuk kotak yang hanya bisa didengar di suatu daerah saja.
menurut saya memang radio memiliki peran sebagai media informasi yang tanpa melibatkan visualisasi.
Dari peranan tersebut, saya kira Suara Surabaya dengan tepat bisa membaca potensi segmen dan karakter pendengar yang bisa dibidik kemudian "mengikat" mereka sehingga seolah-olah konsumen yang berbalik bergantung pada SS.
Ya Onnosz, yang dilakukan SS itulah salah satu seni dalam marketing radio yang ga diterapkan di radio lain atau gagal diterapkan di radio lainnya.
Post a Comment