June 15, 2007

Kekuatan iklan di Radio

Saya memang bukan termasuk pendengar setia sebuah radio, dan mungkin tidak terlalu sering mendengarkan radio (3 – 4 jam/hari). Namun ada salah satu radio yang lebih banyak saya dengarkan dibandingkan lainnya. Dan di kota saya, radio ini memang meraih market share tertinggi karena informasinya yang up to date, ilmiah dan gaya penyiaran yang sangat interaktif. Dan tentunya ini adalah media empuk untuk beriklan, banyak perusahaan yang mengiklankan produknya di radio ini. Walaupun, harga iklan di radio ini sangat tinggi dibanding radio lain (bisa 3 – 4 kali lipat) namun masih saja lebih banyak dipilih oleh pengiklan.

Suatu saat, ada topik yang cukup menarik telinga saya untuk mendengarkan radio tersebut di sela-sela pekerjaan saya. Di awal-awal mendengarkan saya sangat enjoy dan mendengarkan radio ini sambil bekerja memang bisa menambah ide-ide dan kreativitas saya. Setelah sekian menit mulailah muncul iklan, satu iklan, dua iklan dan selanjutnya topik acara dilanjutkan. Beberapa saat kemudian muncul iklan lagi dan begitu seterusnya sampai kurang lebih 30 menit. Saya mulai jenuh. Radio ini terlalu banyak iklan dan kadang iklan begitu mengganggu ketika tidak cocok dengan content acara yang sedang disiarkan. Begitu kesimpulan awal saya. Selanjutnya saya sadar, ya jelas saja... banyak pengiklan dan dari iklan itu pendapatan utama radio ini. Namun, apakah iklan yang waktunya dipaksakan itu akan diperhatikan pendengar ? Apakah iklan tidak bisa dikemas secara cerdas ? Artinya, jika pendengar bisa dikolompokkan berdasarkan kebutuhan dan kebiasaan atau apapun, kenapa pemasang iklan tidak bisa ? Bukankah lebih bijak jika pengiklan juga diedukasi untuk memasang iklan di sesi acara dan waktu yang sesuai dengan segmen atau produk yang dipasarkan?
Kadang ada hal esensial yang dilupakan oleh perusahaan ketika akan berpromosi di media elektronik seperti radio. Saat pemilihan media sudah tepat dan materi iklan sudah dibuat dengan baik, kekuatan iklan di radio akan lebih terasa jika anda mempertimbangkan beberapa hal berikut :
- Pemilihan waktu beriklan tidak hanya disesuaikan dengan jam namun juga dengan jenis acara. Rasanya akan lebih baik jika produk komputer atau handphone beriklan di acara dengan konsep IT, produk farmasi atau layanan kesehatan beriklan di acara talkshow kesehatan, lembaga kursus atau pendidikan beriklan di acara dengan konsep edukasi.
- Penyampaian iklan, sesekali perlu diperhatikan penggalan kalimat (jeda) dan panjang kalimat dalam iklan seperti adlibs.
- Penyampai iklan. Tidak ada salahnya menanyakan kepada pihak radio tentang siapa yang akan membawakan/ membacakan iklan (terutama jika iklan berupa adlibs). Untuk produk-produk kewanitaan tertentu misalnya : penawar rasa sakit saat datang bulan, akan lebih diperhatikan jika dibacakan oleh penyiar wanita daripada pria.
- Yang terakhir dan musti diperhatikan adalah saat iklan dibacakan. Pengiklan seharusnya dapat memantau apakah iklan sudah dibacakan dengan benar (baik pada kalimat maupun intonasi). Dan akan lebih baik lagi jika pengiklan memiliki metode untuk mengevaluasi langsung apakah iklan tersebut memiliki dampak bagi brand ataupun dampak langsung penjualan, misalnya dengan adanya hotline atau sms centre.

1 komentar:

marmotji said...

walaaaah, itu radionya emang person in charge-nya JADOEL ! NORAK !