Tentunya sangat tidak bijak jika kita menyalahkan kompetitor apalagi memaafkan diri sendiri dengan kalimat, "kita tidak sedang beruntung kali ini".
Secara logika memang peningkatan jumlah konsumen per hari akan berdampak pada peningkatan pendapatan JIKA, secara kuantitas jumlah pembelanjaan per konsumen minimal adalah sama. Hal ini terkait dengan daya beli konsumen dan kemampuan marketer memberikan alternatif pilihan yang fleksibel pada konsumen. Sebagai contoh, jika dulu cara membeli rumah secara kredit adalah dengan uang muka 10% dan angsuran 36x; Jika harga rumah adalah Rp.300.000.000,-; uang muka 10% ketika daya beli masyarakat menurun bukanlah nilai yang ringan. Maka strategi para developer adalah dengan memberikan fleksibilitas cicilan untuk uang muka dan memperlama batas waktu kredit sisa uang muka hingga sebesar 60x. Ini hanya sebagai sebuah contoh.
Memasarkan produk tatkala daya beli masyarakat menurun membutuhkan trik khusus. Menurunnya daya beli ini merupakan salah satu pengganggu yang menyebabkan hukum linieritas dan korelasi tidak lagi ada. Belum lagi efek domino yang ditimbulkannya. Promosi pemasaran massal, kecil kemungkinannya berdampak lansung pada pendapatan. Jika akhirnya, marketer cenderung akan berkilah dengan alasan : sarana promosi kurang efektif dan berbagai alasan lainnya, maka hal ini tidaklah benar.
Konsumen yang telah terbiasa membeli sebuah produk, tetap akan membutuhkan produk yang dimaksud. Namun, karena sisa tabungan yang berkurang membuat konsumen lebih selektif dan mungkin menjadikan mereka sebagai konsumen yang "price sensitive". Mulailah muncul prioritas dalam pembelanjaan, Jika sebuah perusahaan masih ingin mendapatkan peningkatan pendapatan, berbagai trik cerdas harus dibuat. Produsen tissue misalnya, memperkecil ukuran tissue yang dijual menjadi 1/2 kalinya sekaligus membuat desain kemasan agar produk ini tetap terbeli oleh konsumen.
Lalu bagaimana dengan produk kesehatan?. Sebagai contoh adalah produk pemeriksaan laboratorium. Produk ini tidak dikategorikan sebagai produk primer bagi sebagian besar masyarakat kita. Dalih peringatan Hari Kesehatan Nasional belum tentu merupakan pemicu peningkatan pendapatan. Yang diperlukan adalah kecerdikan memilihkan item pemeriksaan tertentu untuk konsumen dan kerjasama dengan asuransi untuk memperbesar value dari biaya yang sudah dikeluarkan konsumen. Bagaimana dengan peningkatan layanan? Tentu ini tetap diperlukan, namun untuk layanan yang memberikan manfaat, bukan sekedar basa-basi.
0 komentar:
Post a Comment