July 25, 2008

Sukses Lama, Akankah Terulang ?

"Person who doesn't care the past is person who doesn't have the future". Penggalan kalimat ini saya cuplik dari ucapan seorang dosen statistik yang cukup menginspirasi.

Dan ungkapan ini sepenuhnya adalah benar. Siapa sih yang akan melupakan sejarah/ masa lalu, begitu bodohnya dia. Akan tetapi, ini bukan berarti sukses masa lalu bisa terulang dengan perlakuan yang sama. Apa artinya ?

Sebuah perusahaan berskala nasional dan telah melewati usia yang ke-30 tentu bukan perusahaan yang dianggap remeh dengan sebelah mata. Berhasil survive bahkan ditengah krisis moneter yang bergejolak 10 tahun lalu merupakan ujian yang cukup berarti. Kala tahun 80an, 90an menuai sukses dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang meningkat secara eksponensial merupakan prestasi yang membanggakan. Setidaknya itu yang diceritakan para pimpinan perusahaan tersebut ditahun ini pada karyawan-karyawan barunya, dengan harapan mereka akan termotivasi dan hasil gemilang yang dicapai pada tahun-tahun keemasannya dapat dipetik kembali.

Harapan para pimpinan perusahaan itu tidak salah. Tapi mengharapkan adanya pertumbuhan pendapatan dan laba yang meningkat secara eksponensial dengan strategi tahun 80an atau tahun 90an adalah hal yang mustahil.

Kenapa?
Merancang sebuah strategi, menunggu respon (hasil berupa pendapatan dan laba) tak ubahnya sedang melakukan sebuah eksperimen desain. Mengingat waktu kuliah 10 tahun yang lalu saat melakukan percobaan memotong balok es dengan seuntai benang dan air panas, tatkala sukses dan ingin melakukan replikasi (pengulangan), beberapa faktor musti diperhatikan dan diusahakan homogen (sama) dengan kondisi sebelumnya seperti : kekuatan rentang benang, suhu air, suhu ruangan. Semua musti dikondisikan homogen (jika konsepnya adalah replikasi). Lalu, apakah bisa melakukan hal yang sama dalam merancang strategi pemasaran?

Syarat homogenitas saat sebuah perusahaan ingin mengulang sukses dengan strategi yang sama musti dipenuhi. Bisakah menyamakan kondisi persaingan masa lalu dengan saat ini? Bisakah menyamakan tuntutan pasar masa lalu dengan saat ini ?

Tentusaja tidak!. Ya, kalau begitu jangan memaksakan strategi masa lalu, terkecuali anda telah memiliki variabel lain, sebuah faktor yang anda yakini dapat anda kendalikan sehingga setidaknya kondisi pasar dapat dipersepsikan seakan-akan homogen dengan kondisi masa lalu. Dan di faktor inilah sebuah perusahaan bermain dalam tantangan yang sebenarnya. Sehingga trik-trik lama hanyalah sebuah aksi tipu-tipu yang mengganggu kompetitor anda.

"Tidak selayaknya sebuah perusahaan meminta generasi saat ini (yang seharusnya bisa berlari kencang memanfaatkan teknologi dan gadget) untuk mendata pelanggan-palanggan potensial di buku harian berikut aktifitas marketing yang mereka lakukan. Dan sebuah kekonyolan apabila seorang manager marketing meminta tim marketing anda berjalan melintasi sebuah pulau untuk mencari lokasi potensial saat sudah ada GIS dan GoogleMaps" Berapa banyak waktu yang musti terbuang?.

0 komentar: