February 22, 2008

Brosur untuk "Pelanggan" Anda

Mendapatkan pelanggan jauh lebih sulit daripada merawat pelanggan yang ada dan mengharapkan perulangan transaksi darinya. Beberapa teori marketing menyatakan hal itu karena, biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan baru memang jauh lebih tinggi daripada merawat pelanggan.

Dalam artikel ini, saya lebih membahas pada perawatan pelanggan yang memang digembar-gemborkan oleh banyak perusahaan atau istilah kerennya adalah CRM (Customer Relationship Management).

CRM sebenarnya bukan hal baru, namun sampai saat ini sebagian perusahaan mengaku menjalankan CRM namun sebenarnya tidak. Dari pengamatan pada beberapa perusahaan jasa nasional, mereka mengaku CRM hanyalah sama dengan upaya merawat pelanggan, namun ketika pertanyaan berlanjut, "Bagaimana Caranya ?". Jawaban dari para marketer itu adalah : me-remaind produk dengan brosur atau telemarketing, memberikan rewards (bisa berupa diskon atau gift dari perusahaan).

Ada sesuatu yang janggal disini dan saya temukan pada perusahaan yang dengan " penuh kesadaran", mencetak jutaan lembar brosur untuk di-mailing pada pelanggannya dan mereka berpendapat ini adalah salah satu upaya perawatan pelanggan. Benarkah demikian ? Ataukah bukannya upaya merepotkan pelanggan ? Karena sebenarnya dalam hal ini yang butuh adalah perusahaan, bukan pelanggan.

Pernahkah terfikir, bahwa brosur itu tidak akan dibaca oleh pelanggan atau dianggap sebagai upaya promosi semata. Bayangkan sebuah rumah sakit atau klinik yang secara berkala mengirimkan brosur pada pelanggannya... ada segmen yang menganggap bahwa rumah sakit/klinik ini seakan-akan mengharapkan mereka sakit (padahal bukan begitu maksudnya).

Bagaimana menyiasatinya ?
Penggunaan buletin/ booklet berisi tips-tips dan informasi terkait dengan produk (terkait yang saya maksud bukan melulu produk, bisa produk pelengkap, bisa produk aksesoris, dan sebagainya) akan jauh lebih menarik bagi pelanggan anda. Anda akan lebih bisa diterima oleh para pelanggan dan tidak sia-sia membuang jutaan helai kertas.

Sekedar berbagi:
Dari riset yang pernah tim kami lakukan (untuk produk layanan jasa kesehatan), informasi dalam bentuk seperti ini bahakan dianggap sebagai added value oleh para pelanggan, dan mereka akan cenderung menyimpan buletin/ booklet anda daripada menyimpan brosur. Dan saya rasa, ini juga bisa diterapkan pada produk-produk lain, seperti : IT, peralatan rumah tangga, maupun perbankan.

Dari sudut pandang marketing, jelas bahwa cara ini bisa lebih menguntungkan. Namun, dari sudut pandang riset ini jauh lebih menguntungkan, apalagi jika kita bisa membuat buletin/ booklet tersebut sebagai media komunikasi yang interaktif.

Related Posts:

  • Tipu Daku, Kau KutinggalkanNampak seperti kebalikan judul film tahun 80an, "Kejarlah Daku Kau Kutangkap". Namun artikel ini sebenarnya tidak membahas tentang film di jaman itu. … Read More
  • EMPHATYSebuah pepatah : "Konsumen adalah raja", pada konsepnya mungkin tak akan pernah basi. Namun, sebagaimana kita ketahui, penghargaan yang diberikan pada… Read More
  • Mencuri Kesan Lewat Iklan Layanan MasyarakatProduk rokok dan kesehatan seperti obat-obatan, rumah sakit, medical centre, laboratorium klinik konon memiliki keterbatasan dalam beriklan dibandingk… Read More
  • Diferensiasi Yang LainJika sebelumnya pernah saya ulas mengenai segmentasi dan positioning, selanjutnya mau diapakan ? be Different, ini adalah kelanjutan setelah berhasil … Read More
  • Desain Brosur Untuk Marketing, Bagaimana?Jika sebelumnya saya berbicara tentang esensi sebuah brosur, Bukan asal ada, tapi bermakna. Tentunya pertanyaan akan bergulir, "Bagaimana membuat / me… Read More

0 komentar: