Dalam teori marketing, kita kenal istilah differensiasi. Membuat produk/ merek kita berbeda dari yang lain. Tentunya bukan asal beda, melainkan perbedaan yang unik dan membuat segmen semakin tertarik.
Apakah melakukan diferensiasi itu sesuatu yang mahal (dari sisi finansial)?
Tidak. Yang mahal adalah kreatifitas, kejelian melihat peluang dan keberanian dalam meng-eksekusinya. Untuk ini, saya beberapa contoh di kota Malang ; Bakpao Telo, Bakpia Apel dan yang sangat cerdik Kripik Tempe Aneka Rasa.

Hanya dengan tempe, anda bisa berbeda. Bagi kebanyakan masyarakat Jawa Timur, tempe Malang sangat dikenal enak, gurih dan padat. Dan dengan ke-khasan ini, menjamur pengusaha kripik tempe. Para pendatang, kerap menjadikan kripik tempe sebagai buah tangan. Tapi, apakah persaingan kripik tempe ini kelamaan tidak jenuh ? Dan masihkah memproduksi kripik tempe masih merupakan peluang bisnis yang menggiurkan di kota Malang?
Sebuah trik yang cerdas dilakukan oleh bu Noer : Kripik Tempe Aneka Rasa.
Kripik tempe yang sedianya adalah camilan tradisional, dibubuhi rasa barbeque, pizza, spaghetti, dan sebagainya. Bukankah ini sebuah diferensiasi yang cerdas dan murah? Akhirnya, bukan lagi red ocean yang dihadapi, namun berhasil masuk dalam pemasaran blue ocean; dengan memanfaatkan makanan khas malang serta ketenaran kota Malang sebagai kota Pariwisata di Jawa Timur.
Dari sini terbukti, sebenarnya untuk different tidak dibutuhkan investasi mahal. Beberapa keuntungan, justru bisa diperoleh. Sebagai contoh, Kripik Tempe Bu Noer ini akhirnya dikenal dan dipasarkan secara buzz marketing oleh para pelanggan dan koleganya. Tempat tidak harus megah dan berada dipinggir jalan besar. Sehingga biaya promosi dapat ditekan siminimal mungkin.
0 komentar:
Post a Comment