Nampaknya rumit sekali. Hingga seminar dan workshop tentang strategi pemasaran, distribusi serta optimalisasi produksi digelar. Karena hanya berlangsung 1/2 hari, bisa jadi isi materi tidak terserap oleh kita (peserta seminar).
Sebenarnya, ada cara mudah, jika para manager pemasaran, distribusi dan produksi itu mau belajar dan mengamati, proses jual beli di pasar tradisional atau pedagang keliling.
Beberapa waktu lalu saya memperhatikan aktifitas pedagang penjual susu sapi keliling. Dia berkeliling menjajakan susu sapi sekitar pukul 06.30 - 08.00 dengan lebih banyak pembeli langganan. Dari mana dia dapat pembeli langganan ? Itu pertanyaan awal saya, oooh... ternyata proses penjualannya dimulai hari minggu di sebuah pasar... ya pasar memang tempat yang tepat untuk mendapatkan pelanggan (pada produk susu sapi), dan hari minggu adalah hari yang tepat, karena pola di daerah saya, yang berbelanja di hari minggu lebih banyak adalah ibu-ibu (bukan seperti hari biasanya yaitu pembantu rumah tangga), jadi jika tertarik pada susu sapi, ibu-ibu bisa langsung memutuskan pembelian. Lalu yang dilakukan si penjual adalah : menawarkan, apakah mau diantar di rumah untuk besok ? Jika ya, dia menanyakan alamat. Maka mulai hari senin - sabtu, dia tidak lagi menunggu pembeli di pasar melainkan berkeliling. Dan setiap kali memberikan susu sapi pesanan si pelanggan, dia akan selalu bertanya, "besok minta dikirim atau tidak ?". Artinya, dengan ini dia dapat mengestimasi, berapa banyak susu sapi yang akan terjual besok? Dan berapa banyak, dia harus mempersiapkan susu sapi itu.
Jika dianalogikan, si penjual susu sapi tersebut telah dapat mengukur dan menyeimbangkan proses produksi dan proses pemasaran. Kalau orang statistik bilang, si penjual produksi tadi sudah dapat mengaplikasikan bagaimana proses markov chain berjalan. Kenapa ? Disadari atau tidak, penjual susu sapi itu telah memiliki dan mempelajari data masa lalu. Data-data mengenai perilaku belanja dan kebiasaan konsumen.
Dan sebenarnya, fenomena ini bukan hanya satu dua ; jika jeli mengamati ada banyak sekali pedagang eceran yang berperilaku seperti ini, misal : penjual sayur keliling (bahkan mengestimasi, sayuran apa yang besok harus dibawa), penjual jajanan di SD, loper koran.
Jadi, sebenarnya tidak sulit kan : melakukan pemasaran dan distribusi produk dan menselaraskan dengan kemampuan produksi.
0 komentar:
Post a Comment