Bukan saya antipati dengan profesi dokter, namun inilah realita yang saya jumpai. Ada atau tidak ada, toh kata sebagian dokter : "namanya juga usaha untuk penyembuhan, bisa atau tidak bisa sembuh saya tidak tahu". Pertanyaan saya, "Apa bedanya dokter dengan dukun/ paranormal?" Katanya dokter ilmiah, namun apakah tidak bisa memberikan penjelasan secara ilmiah ? Apakah sewaktu di bangku kuliah tidak diajarkan mengestimasi peluang suatu kejadian dengan memapaparkan resiko-resiko yang terjadi ?
Tulisan saya kali ini adalah ungkapan kekecewaan yang mendalam pada profesi dokter. 2 bulan lalu, putri seorang kerabat (berusia 3 bulan) didiagnosa sakit kuning dan dari beberapa pemeriksaan seorang dokter spesialis hepatolog anak di RSUD Dr.Soetomo Surabaya menganjurkan untuk operasi. Bisa anda bayangkan (jika anda bukan dokter), perasaan orang tua si bayi kala itu. Sempat dari diskusi dengan cak moki kami mencari second opinion pada dokter anak yang praktek di RS Darmo Surabaya, jawaban kurang lebih sama. Akhirnya kami mencari dokter bedah anak dan dokter USG, untuk meminta penjelasan lebih lanjut; Apa yang dioperasi?, Kenapa perlu operasi? Adakah jalan lain selain operasi ? Apa resiko dari operasi tersebut (mengingat organ bayi masih sangat kecil)? dan Bagaimana peluang kesembuhannya?. Namun, nampaknya dokter-dokter itu sangat sibuk (mengalahkan para pebisnis seperti Hermawan Kertajaya atau Kepala negara seperti SBY, tidak bisa ditemui, hari sabtu & minggu libur). Akhirnya, pertanyaan - pertanyaan tersebut digulirkan pada dokter spesialis hepatolog yang menangani si bayi. Jawaban yang sangat mengejutkan : "..... jalan satu-satunya adalah operasi, kalau tidak mau silahkan dibawa pulang saja". Akhirnya operasi dilaksanakan, syukurlah bayi selamat namun tanpa orang tua bayi mengetahui bagaimana hasil operasinya. Penjelasan yang ada, ternyata endapan pada empedu cuma disuntik saja sudah bisa dikeluarkan.
Saat itu, bayi nampak lebih baik. Ternyata hanya beberapa saat, karena setelah satu minggu kemudian, bayi lemas dan saat ini setelah 2 bulan, perut bayi membesar, kakinya dan tangannya membengkak. Kata dokter, livernya sudah rusak, cairan dalam perutnya harus diambil. Dan sekali lagi dokter berkata, "namanya juga pengobatan, bisa berhasil bisa juga tidak".
Apakah itu jawaban ilmiah ? bagi saya tidak. Apakah jawaban seperti itu jawaban emphaty (takut orang tua shock)? bagi sayapun tidak. Berapa banyak kasus seperti ini ?
Dulu mungkin dokter adalah profesi yang mulia, namun bila sekarang pola kerjanya hanya trial & error dan tidak pernah ada eksplorasi lebih lanjut untuk menghasilkan probabilitas (kemungkinan) error sekecil mungkin, apa bedanya dengan dukun (Maaf saya anggap tidak ada karena kalau ada eksplorasi, bukankah bisa dijelaskan dengan runtut pada keluarga pasien?). Penjudi profesionalpun jauh lebih cerdas dari mereka, karena penjudi mengestimasi setiap kemungkinan dari dadu/ kartu mereka.
0 komentar:
Post a Comment